Thursday, September 29, 2011

At The End of Our Life

Pada hari Kamis, 29 September 2011 kemarin terjadi sebuah kecelakaan lalu lintas yang merenggut nyawa seorang adik kelasku di Teknik Kimia. Kronologi kecelakaannya adalah ada sebuah bis yang melanggar marka jalan, dan melawan arus dan tidak sempat mengerem sampai akhirnya menabrak mobil adik kelasku ini. Melihat facebooknya, beberapa teman, dosen, sahabat tidak menyangka kepergiannya yang begitu cepat. Entah kebetulan atau tidak, namun beberapa hari yang lalu ia sempat menuliskan status "Hanya tiga kata, thank you God". Beberapa orang merasa bahwa mungkin ini adalah sebuah 'pertanda'. Beberapa pelajaran yang kuambil dari kejadian ini adalah:

  • Kita tidak pernah mengetahui kapan akhir hidup kita. Namun bagi diriku yang terpenting adalah aku dapat mewujudkan 2 Timotius 4:7 di akhir hidupku. "Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik , aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman". Jangan sampai ketika kita sudah berusaha hidup sebaik mungkin, namun karena masalah/ sesuatu hal yang lain kita menyerah di akhir hidup kita. Melihat beberapa comment sahabat adik kelasku (alm. Eric Indrawan) di facebooknya, aku tahu dia telah menghari pertandingannya dengan baik, dan dia telah menjadi sahabat yang terbaik bagi orang-orang di sekelilingnya.

  • Drife Safely. Seringkali orang-orang mengendarai mobil/motornya seenaknya sendiri, dan tidak memperhatikan keselamatan orang lain. Ketika orang sudah menyetir dengan hati-hati dan sesuai peraturan pun kadang tidak terhindarkan dari kecelakaan, APALAGI mereka yang menyetir dengan ugal-ugalan, selain membahayakan diri mereka sendiri, mereka juga membahayakan nyawa orang lain. Marilah kita belajar menaati peraturan lalu lintas yang ada, tidak ngebut dan tidak seenaknya sendiri ketika di jalan.


Kecelakaan lalu lintas yang merenggut nyawa adik kelasku ini cukup membuatku merenung dan berpikir, "Life is Unpredictable", berusahalah lakukan yang terbaik karena kita tidak akan pernah tahu kapan waktu kita tiba. Pernah terpikir olehku, ketika diriku 'pulang' ke negeri nun jauh di sana, akankah orang akan merasa kehilangan ataukah justru mereka merasa bahagia? Yang pasti selama aku boleh menginjak bumi ini, aku ini boleh menjadi berkat bagi sesamaku^^ Bagaimana dengan dirimu? Syukurilah hidup ini dan berilah yang TERBAIK yang bisa kau lakukan! God Bless You...

Monday, August 1, 2011

Experience That Changed My Life

Mungkin Anda akan bertanya-tanya siapakah yang sedang berfoto bersama saya?^^ Beliau adalah "Papa Green", Beliau adalah trainer di bidang public speaking yang berasal dari Penang, Malaysia. Saya termasuk salah satu peserta beruntung yang boleh mengikuti workshop "Speak Up With Confidence" yang dibawakan oleh beliau pada hari Sabtu dan Minggu, tanggal 30-31 Juli 2011 kemarin.

Lalu apakah workshop tersebut yang saya maksudkan dengan pengalaman yang mengubah hidup saya? Jawabannya adalah bukan:) Judul tersebut saya tulis karena itu adalah topic speech yang harus saya pikirkan dan berikan dalam workshop tersebut. Saya berpikir cukup keras, berusaha untuk mencari moment tersebut, dan saya mendapatkannya. Tanpa saya sadari bekerja di Universitas Ciputra ini cukup membuat hidup saya berubah^^

Ini adalah gambar gedung tempat saya bekerja^^

Perubahan pertama: Saya memutuskan untuk mengambil S2
Awalnya saya melamar di tempat ini sebagai staf, tidak terpikir sama sekali untuk menjadi pengajar walaupun saya sangat suka mengajar. Tapi bersyukur sekali kalau di tempat ini saya boleh diberi kesempatan mengajar. Dengan latar belakang teknik kimia, saya merasa cukup sulit memahami dunia entrepreneurship dan manajemen, sehingga saya memutuskan untuk mengambil S2 di bidang manajemen. Dan perubahan hidup pun terjadilah, bekerja di pagi hari, kuliah di malam hari dan pulang larut malam, kerja tugas, dsb. Wow, sungguh melelahkan, namun menyenangkan dan tidak terasa semuanya sudah boleh selesai dilalui sekarang.



Perubahan kedua: Saya mulai untuk banyak membaca buku
Awalnya saya bukan penggemar buku, namun menjadi seorang pengajar, tentunya kita dituntut untuk menggali berbagai informasi, dan salah satunya adalah lewat buku. Akhirnya saya mulai membiasakan diri untuk membaca buku, dan efek sampingnya adalah setiap kali saya ke toko buku, tidak pernah saya pulang dengan tangan kosong:(

Perubahan ketiga: Saya ikut Toastmasters
DariUC lah saya mengenal dan mengikuti Toastmasters, dan Toastmasterlah yang telah membawa saya terbang ke Kuching^^ Lewat Toastmasters saya belajar banyak hal, belajar tentang bahasa inggris, kepercayaan diri, dan tentunya belajar tentang public speaking.


Serta banyak perubahan-perubahan lain tentunya. Namun satu hal yang pasti, saya menyadari bahwa belajar adalah suatu hal yang penting, dan UC membantu saya dalam menyadari hal tersebut. Terima kasih UC boleh mengajari saya banyak hal dan menyadi pentingnya arti belajar^^


Sunday, July 24, 2011

Aku Mau Belajar


Cobalah jawab pertanyaan saya berikut ini dengan jujur:) Berapa banyak dari kita yang suka untuk belajar? :) Beberapa hari terakhir ini saya banyak belajar mengenai 'belajar'. Seorang trainer mengingatkan kepada saya mengenai betapa kita begitu banyak menghabiskan uang untuk mempercantik diri kita, misal kita ke salon, manicure, pedicure, sedot lemak, belanja baju dan asesoris yang mahal, dan semua itu hanya berguna bagi penampilan fisik kita. Namun berapa banyak dari kita yang mau untuk mengeluarkan uang untuk sesuatu yang dapat mengupgrade pengetahuan dan kemampuan kita? Seberapa banyak dari kita yang mau menghabiskan uang untuk mengikuti training dan workshop? Bahkan mungkin untuk workshop dan seminar yang free saja kita enggan meluangkan waktu untuk mengikutinya. Beberapa hari terakhir ini aku diingatkan terus mengenai pentingya belajar, entah itu belajar dalam arti sesungguhnya dimana kita boleh meningkatkan kemampuan dan pengetahuan kita, ataukah belajar mengenai kehidupan ini.

Sebuah kutipan bagus yang kudapatkan dari temanku mengenai belajar berbunyi demikian:

Hidup adalah belajar...
belajar bersyukur, meski kekurangan...
belajar memahami, meski tidak sehati...
Belajar ikhlas, meski tak rela...
belajar bersabar, meski tak kuat...
belajar intropeksi, meski tidak salah...
maka dari itu tetaplah belajar untuk tetap berada di jalan yang benar...
belajar lebih baik untuk menjadi yang terbaik...


dan khusus bagi kita para pengajar, ada satu kutipan yang mengingatkan kita betapa pentingnya bagi kita untuk belajar, kutipan tersebut berbunyi sebagai berikut :
Para pengajar yang sudah tidak belajar lagi, sebenarnya tanpa sadar sedang mengajarkan betapa tidak pentingnya belajar.

Bagi saya yang berkecimpung di dunia anak-anak, mulai dari anak TK dan SD (saya adalah guru sekolah minggu), SMP dan SMA (saya juga guru les^^) sampai para mahasiswa (dosen juga:D), maka belajar seharusnya menjadi hal yang melekat di diri saya. Ketika kita mengakui diri sebagai pendidik atau pengajar, maka kita memiliki konsekuensi untuk terus mengupgrade diri dan tidak pernah berhenti untuk belajar. Jangan pernah bosan, capek untuk selalu mengembangkan diri kita. Ketika kita menuntut murid kita untuk belajar, sebetulnya kita sedang menuntut diri kita juga untuk belajar. Masih dalam konteks pengajar, saya ingin berbagi inti sebuah kisah mengharukan yang boleh mengingatkan mengenai bagaimana kita seharusnya menjadi pengajar. Inti ceritanya adalah bagaimana kita mencoba belajar untuk memahami dan mengenal siapa murid kita. Ketika ada murid yang nakal, atau menyebalkan maka janganlah membenci mereka atau menjauhinya, karena ada penyebab di balik kenakalan mereka, justru tugas kitalah untuk mendidik dia dan membentuk karakternya. Apabila ada di antara anda ada yang tertarik untuk menyaksikan cuplikannya, silahkan klik website berikut ini Teddy Stallard Story.

Sekian sharing singkat saya mengenai belajar, saya mau belajar, apakah kalian mau untuk belajar?^^Happy learning!!!






Thursday, July 7, 2011

Sekolah Injil Liburan (SIL) 2011

Beberapa tahun yang lalu Ce kezia telah mengenalkan dunia sekolah minggu yang awalnya tak pernah terpikir olehku bahwa aku akan terjun di dalamnya, namun sekarang aku telah jatuh cinta dengan dunia ini^^ Pada tanggal 5-7 Juli 2011 kemarin, sebagian besar murid-murid sekolah minggu di gerejaku mengisi liburan mereka dengan mengikuti SIL. SIL tahun ini mengambil tema "Aku Mau Setia". Jika aku boleh mengucapkan sebuah kata untuk mengungkapkan apa yang kurasakan, maka yang akan kuucapakan dalah CAPEKKKKK...:D itulah yang kami rasakan selama 3 hari selama menjalani sekolah injil liburan atau lebih singkatnya disebut dengan SIL, tapi tentunya ada sukacita yang luar biasa yang melebihi rasa lelah/capek yang kami rasakan.
Banyak hal yang kupelajari dari moment SIL tersebut, baik dari sesama teman panita dan juga tentunya dari anak-anak kecil tersebut. Walaupun SIL ini adalah kegiatan gereja, dan semua panitianya adalah anak-anak Tuhan, namun bukan berarti semuanya akan berjalan dengan aman, damai dan tentram^^ Justru cukup banyak perselisihan dan perbedaan pendapat yang mungkin terjadi di antara kami, namun justru lewat proses inilah kami dibentuk. Bagaimana kami belajar menghargai pendapat dan kerja keras orang lain. Tentu tidak semuanya harus berjalan sesuai dengan kemauan dan keinginan kita sendiri. Cukup aneh juga, dengan perbedaan karakter yang kami miliki, ternyata kami benar-benar belajar menundukkan diri dan belajar untuk menerima satu sama lain.

Selain dibentuk melalui perbedaan karakter yang kami miliki, kami belajar juga untuk berkorban. Berkorban waktu tentunya untuk rapat malam-malam T_T, berkorban materi, tenaga, pikiran, dll. Hari-hari sebelum dan saat SIL kami isi dengan tidur di pagi hari, menyiapkan materi, dan menyiapkan aktivitas yang harus dikerjakan oleh anak-anak. Moment-moment tersebut terasa lebih ringan, karena aku tahu ada teman dan sahabat yang boleh membantu menyelesaikan semuanya:D

Tidak hanya belajar dari panitia, namun aku belajar juga dari anak-anak sekolah minggu ini. Satu hal yang PASTI, anak-anak ini memiliki kekuatan dan kreativitas yang luar biasa. Bisakah kalian membayangkan ketika guru-guru dan kakak-kakak yang ada sudah pada 'tepar' semua, eh anak-anak ini masih asyik berlari, ngobrol-ngobrol dan susahnya minta ampun ketika diminta untuk istirahat. Kreativitas yang luar biasa ditunjukkan dengan aktivitas-aktivitas yang jauh lebih kreatif dari yang telah disiapkan oleh guru-gurunya^^ Merasa cukup senang juga bahwa diriku boleh mengambil bagian dalam membentuk anak-anak ini untuk mereka boleh mengenal Tuhan dan mengembangkan diri mereka. Hal yang cukup 'aneh' adalah aku dan beberapa teman justru menangis ketika KKR anak berlangsung. Aku pun tak tahu kenapa aku menangis, namun yang pasti aku sangat terharu, bangga, senang, melihat anak-anak ini boleh sungguh-sungguh berdoa, mengangkat tangan mereka. Mungkin mereka mengerti, mungkin juga mereka tidak mengerti, namun aku sangat percaya moment ini boleh memberikan tempat di hati mereka^^

Berikut adalah sedikit cuplikan foto-foto selama SIL 2011:

Sedikit cuplikan tentang apa yang mereka buat selama SIL^^
Bryan dengan pigura fotonya dan anak-anak balita dengan topi singa mereka...



Shella dengan pigura dan tas alkitab buatanya dan anak-anak balita dengan gurunya yang memamerkan pigura mereka^^



Nathan (foto kiri) sedang berjuang menghabiskan pisang dengan mata tertutup. Calvin sedang berjuang membangun menara dari sedotan.

Khusus untuk kedua buah foto di atas aku ingin sedikit berbagi apa yang aku lihat begitu luar biasa dari anak-anak ini. Foto di kiri adalah Nathan, anak sekolah mingguku yang saat ini baru akan naik ke kelas 2. Dalam permainan, seluruh anggota kelompok harus ditutup matanya dan dalam posisi melingkar mereka harus memberikan pisang untuk dihabiskan oleh teman di sebelah kanan mereka. Nathan sangat tidak suka makan pisang, namun ia boleh belajar 'berkorban' (dalam istilahku) untuk boleh menghabiskan pisangnya. Hal ini tidak hanya terjadi dengan Nathan, terjadi juga dengan murid lainnya yang cukup rewel dalam hal makanan. Aku melihat bagaimana mereka bisa melawan ego mereka dan akhirnya mau memakan pisang tersebut^^ Bisa saja anak-anak ini memaksakan dirinya untuk menolak makan pisang tersebut kan, biasanya anak-anak akan berusaha sekuat tenaga agar keinginannya dituruti.

Untuk foto di sebelah kanan, adalah foto dari Calvin yang berjuang menyusun menara dari sedotan. Aku menyadari ini bukanlah permainan yang mudah untuk anak-anak sekolah minggu. Orang dewasa saja mungkin kesulitan membuatnya. Beberapa anak memang menyerah dalam membuat menara tersebut, namun Calvin terus berjuang sementara beberapa teman lain dalam kelompoknya telah putus ada. Tidak hanya soal menara sedotan ini saja lho, tapi ketika aktiitas di kelas, ia cukup ulet dan tekun untuk menyelesaikan apa yang ia kerjakan^^

So nice melihat mereka semua boleh belajar sesuatu yang mungkin mereka tidak sadari. Ketika anak-anak kecil ini boleh begitu luar biasanya, bagaimana dengan kita? Sudahkah diri kita menjadi pribadi yang lebih baik dari anak-anak kecil ini? God bless you^^


Saturday, July 2, 2011

Bersyukurlah untuk Sahabatmu^^

Artikel ini seharusnya kutulis beberapa waktu yang lalu, hanya saja kesibukan (mungkin juga kemalasan :D) yang membuatku menunda untuk menulis artikel ini. Bermula dari notes yang ditulis oleh Angela Bernarda tentang "friendship" dan status facebook tentang persahabatan yang menyusul notes yang ditulis tersebut, dan hal-hal yang kualami mendorongku untuk akhirnya aku menuliskannya^^

Diriku pernah mendengar kisah tentang seorang gadis yang ditanya "Apakah kamu memiliki sahabat? Siapa sahabatmu?". Dengan mantapnya dia menjawab "Tentu, sahabatku adalah si A, si B, si C, dan si D". Seseorang ini menanyakan juga kepada si A, B, C, dan D, apakah mereka memiliki sahabat, siapakah sahabatmu? Ironisnya tidak ada seorang pun dari keempat orang ini yang menyebutkan gadis yang saya tanya semula sebagai sahabatnya. Bagaimana dengan dirimu? Apakah kamu memiliki sahabat? Apakah arti sahabat untukmu? Apakah orang yang memiliki hobi yang sama, kegemaran yang sama, pandangan yang sama, segala hal yang sama denganmu?
Dalam opiniku, sahabat belum tentu orang yang selalu memiliki kegemaran atau pandangan yang sama dengan kita, bahkan orang yang berbeda prinsip bagaikan bumi dengan langit pun bisa menjadi sahabat. Sahabat adalah orang yang berani untuk menegurmu jika kamu salah, sementara yang lain hanya terdiam dan membiarkanmu. Sahabat berusaha untuk menyediakan waktu dan dirinya ketika ia tahu sahabatnya ada dalam kesulitan/masalah. Tidak sedikit orang yang kecewa ketika ia sedang membutuhkan sahabatnya untuk bercerita, sahabatnya ini begitu sibuknya. Ketika kita kecewa, mungkin kita telah menjadi sahabat yang tidak baik bagi sahabat kita, kita telah menuntutnya untuk selalu ada yang menyediakan waktunya bagi kita. Sahabat kita mungkin tidak selalu ada 24 jam untuk kita, namun sahabat yang baik akan selalu mendoakan kita ketika kita ada dalam masalah. Sahabat adalah "harta" yang indah yang kita miliki ketika hidup di dunia ini. Sahabat adalah tempat dimana kamu berani terbuka dan berbagi hidupmu dengan mereka, berbagi suka dan duka dengan mereka.

Aku bersyukur untuk sahabat-sahabat yang aku miliki (semoga aku boleh menjadi sahabat juga bagi mereka^^). Selalu ada cece yang setia yang ada di Belanda (Thank you ce Veve) yang boleh terus mensupport diriku dan berdoa untukku, namun terkadang aku menyadari diriku terlalu sibuk dengan aktivitas-aktivitasku, sehingga sering "mengabaikannya" ketika diajak chatting. Bahkan ketika ada sahabatku yang dari Taiwan datang untuk berlibur di Surabaya selama sebulan, aku hanya sempat pergi dengannya beberapa kali (maafkan aku sinyo^^). Selalu ada sahabat-sahabat di gereja yang selalu suport dan menguatkan aku, ketika aku berada titik ambang keputusasaanku. Aku menyadari diriku belum menjadi sahabat yang baik, namun bersyukur karena mereka boleh selalu ada dan mencoba untuk mengerti aku.

(Maafkan aku jika sisi melankolisku sedang dominan saat ini :D) Sahabat-sahabatku, terima kasih karena sudah menjadi bagian dari hidupku dan memberikan warna dalam hidupku. maafkan jika aku belum menjadi sahabat yang baik untukmu.

Bagaimana dengan dirimu? Sudahkah anda mengucap syukur untuk sahabat-sahabat yang anda miliki?^^ Terlalu mudah untuk mencari 1000 musuh, namun begitu sulit untuk mendapatkan seorang sahabat. Hargailah sahabat-sahabatmu, bersyukurlah untuk sahabat yang kau miliki^^

Friday, June 10, 2011

Life is About Conquering Our Fearness

Cerita ini fresh terjadi pada pagi hari ini. Sudah lama sekali tandon rumahku tidak dicuci, dan hari ini tiba saatnya untuk dicuci. (Perlu diketahui bahwa tandon rumahku adalah tandon di bawah dan bukan tandon yang ada di atas). Lalu mungkin kalian akan bertanya, apa hubungannya antara mencuci tandon dan mengalahkan ketakutan? Ini memang bukan pertama kalinya aku mencuci tandon, namun hari ini merupakan pengalaman yang luar biasa untukku.

Tentunya aku tidak sendiri, selalu ada mama yang menemaniku, karena aku harus menguras air di bawah dan mama membantuku di atas untuk membuang airnya. Hari ini menjadi begitu spesial karena baru kali ini aku menangis karena mencuci tandon^^ Air kotor adalah sudah hal yang biasa bagiku, tapi kali ini ada begitu banyak 'bonus' yang ada di bawah selama aku mencuci tandon, antara lain adalah cicak, lintah dan cacing-cacing. Ketika pertama kali masuk aku tidak mengetahui keberadaan mahluk-mahluk tersebut, sampai akhirnya aku masuk dan melihat cacing-cacing itu ada di air (untungnya adalah cacing-cacing tersebut sudah mati^^, bayangkan bila tidak, diriku bisa menjerit histeris karena ada begitu banyaknya cacing-cacing tersebut di air). Aku sudah melihat bahwa ada cicak di air, awalnya kukira cicak itu sudah mati, eh begitu aku mau mengambilnya cicak itu bergerak, dan otomatis juga berteriaklah diriku dan keluarlah air mataku^^ aku paling jijik dengan binatang-binatang seperti cacing, cicak, tikus, kecoak, dan sebangsanya. Sambil terus menguras air dari tandon, aku terus memperhatikan cicak itu dan berharap cicak itu segera mati dan aku akan mengeluarkannya. Namun ternyata cicak tersebut cukup mampu bertahan untuk hidup di air, sampai akhirnya aku memberanikan diriku untuk memasukkan cicak tersebut ke dalam ember dan menutupnya dengan ember yang lain dan segera mengeluarkannya.

Fiuhhh..., kupikir aku sudah cukup lega karena cicaknya sudah tidak ada di air dan aku bisa dengan tenang menguras airnya dan membersihkan tandon, eh begitu aku melihat ke atas aku melihat ada lintah di tembok atas. Aaaaaaa.......diriku kembali menjerit dan berteriak kepada mamaku, ada lintah di atas tembok. Perasaanku benar-benar kacau kali ini ketika mencuci tandon. Mama segera mengambil kayu yang cukup panjang dan mengambil lintah tersebut sambil mencincang lintah tersebut^^ Akhirnya aku melihat sekelilingku, ada mahluk apalagi ya kira-kira?:) Ternyata sudah tidak ada mahluk-mahluk lainnya lagi kog, dan akhirnya aku menguras dan mencuci tandon hingga selesai.

Lewat kejadian ini ternyata aku belajar sesuatu lho, bahwa dalam kehidupan ini ada proses yang harus kita lalui untuk melawan ketakutan-ketakutan kita. Di tandon tadi bisa saja aku memutuskan diri untuk 'menyerah' dan keluar dari tandon, tapi itu tidak akan menyelesaikan masalah dan tandon tidak akan bersih dengan sendirinya bukan? Kejadian tadi pagi mengingatkanku akan ketakutan-ketakutan lain yang pernah aku miliki, seperti takut untuk berbicara di depan orang banyak, takut untuk berpergian, takut karena seorang diri, dan banyak lagi ketakutan yang kumiliki. Namun dalam kehidupan ini ada proses-proses yang ternyata boleh kulalui dan aku boleh belajar melawan ketakutanku itu. Sampai akhirnya sekarang aku boleh mengajar, boleh ikut lomba dan berbicara di hadapan orang banyak, travelling seorang diri, dan banyak hal yang boleh aku pelajari dalam kehidupan ini.

Satu catatan penting dalam setiap proses yang kita alami dan perjuangan melawan ketakutan kita adalah bagaimana kita menentukan pilihan kita. Apakah kita mau dikalahkan oleh rasa ketakutan kita ataukah kita mau berjuang untuk melawan rasa ketakutan tersebut? Bukan hal yang mudah memang, namun apabila kita tidak pernah mencobanya, maka selamanya kita akan dikalahkan oleh rasa ketakutan kita dan kita hidup di dalamnya. Jadi teman-teman, biarlah dalam setiap proses kehidupan kita, ketika ada kesempatan bagi kita untuk boleh berjuang melawan ketakutan kita, biarlah kita boleh mencobanya. Sekali tidak berhasil cobalah untuk kedua kalinya, sampai engkau berhasil melawan ketakutanmu. Bukankah Thomas Alfa Edison tidak pernah mengatakan dia gagal dalam setiap percobaanya, dia hanya mengatakan dia berhasil menemukan cara gagal dalam membuat bola lampu. Teman, apapun ketakutan yang kalian alami saat ini, mari kita sama-sama belajar untuk berjuang mengalahkannya agar kita tidak hidup dalam ketakutan-ketakutan kita^^

Friday, June 3, 2011

Me, Kuching and Toastmasters ^^

20 Mei 2011 yang lalu aku memperoleh kesempatan untuk boleh pergi ke Kuching, bukan dalam rangka jalan-jalan, namun dalam rangka mengemban tugas untuk ikut lomba dalam table topic contest:) Berikut adalah sepenggal kisahku dari tanggal 20-22 Mei 2011.

Diriku bersama kucing-kucing di negeri Kuching^^

Awalnya aku berpikir negeri Kuching identik dengan binatang kucing, namun ternyata setelah diriku bertanya pada Mbah Google aku baru mengetahui baru Kuching berasal dari perkataan Hindi yaitu "Cochin" yang bermakna pelabuhan (Source: Wikipedia). Berikut adalah sepenggal kisahku di sana

Jumat, 20 Mei 2011

Diriku berangkat ke Juanda airport, berpetualang seorang diri dan menunggu penerbanganku. Doaku sepanjang perjalanan adalah semoga tidak mabuk perjalanan, mengingat diriku agak sedikit 'bermasalah' dengan perjalanan, baik darat, laut maupun udara. Tiba di Kuala lumpur pk. 12.30 (lebih lambat 1 jam dibandingkan Indonesia), aku masih harus menunggu penerbangan selanjutnya ke Kuching pk. 15.30. Sembari menunggu, aku memutuskan untuk mencari makan di sana, dan makanlah diriku di Mary Brown. Hampir sama seperti KFC dan McD gitu deh, tapi beda-beda dikit. Selesai makan, diriku ditemani oleh netbook menunggu penerbangan ke Kuching.

Tiba di Kuching, segera diriku menuju ke Tune Hotel tempatku dan teman-teman dari Surabaya bermalam untuk 3 hari. Tiba di sana, diriku cu
kup terkejut melihat kamar hotelnya yang cukup minimalis^^ tapi setidaknya cukup nyaman untuk tidur dan mandi. Tiba di hotel, diriku harus segera mandi dan bersiap untuk welcome night dinner yang telah disiapkan oleh panitia Toastmasters. Berbekal kebaya milik sahabatku Agnes (karena dress code dari welcome night dinner adalah traditional clothes), dan style rambut yang telah diajarkan oleh Lois diriku dan teman-teman berangkat menuju hotel Riverside Majestic. Berikut sedikit gambaran mengenai welcome night dinner

Pak David-Me-Pak Ronny-Pak Arlan

Hal yang cukup seru adalah penampilan yang telah dipersiapkan dalam welcome night dinner tersebut antara lain atraksi tari tradisional mereka yaitu Ngajat Lesong. Tidak hanya sekedar menampilkan atraksi tari tradisional mereka, namun mereka juga mengajak perwakilan setiap divisi Toastmaster untuk ikut berlomba dan menampilkan atraksi Ngajat Lesong. Mungkin kalian penasaran seperti apakah Ngajat Lesong itu? Tarian ini dimainkan oleh sepasang pria dan wanita, dimana sang wanita memegang selendang dan sang pria harus menari dan mengerahkan segenap tenaga giginya untuk menggigit lesung dan mengangkat lesung tersebut dengan giginya. Berikut sedikit cuplikan anggota Toastmasters yang mengangkat Lesong^^




Usai acara Ngajat Lesong, acara masih berlanjut dengan kompetisi blow the pipe. Dalam kompetisi ini, Divisi G diwakili oleh Pak David Pranata (Division G Governor^^) dan juga Bu Miranda dari Bali, dan berita baiknya adalah Pak David menjadi pemenangnya dan berhak meraih predikat "King of The Jungle". Apa yang dilakukan oleh para peserta dalam kompetisi ini? mereka harus meniupkan "senjata rahasia" (semacam tusuk sate) melalui tongkat yang panjang menyerupai tombak. Berikut adalah cuplikan dari kompetisi "Blow the Pipe".



Itulah hari pertamaku di sana, quite fun and quite exhausted^^. Tibalah saatnya untuk pulang dan beristirahat karena esok harinya akan terisi kegiatan satu hari penuh.

Sabtu, 20 Mei 2011
Wow, cukup melelahkan menggunakan sepatu hak tinggi sepanjang malam, dan hari ini aku harus kembali mengenakannya sepanjang hari (T_T). Pagi hari kami bangun, dan berjalan di daerah sekitar Tune hotel untuk mencari sarapan. Beruntung sekali diriku karena Pak David rupanya adalah penggemar kopi, sehingga yang harus kami cari adalah tempat makan yang menyediakan kopi (That's the most important thing for me^^)

Pagi hari diawali dengan speech dari Datuk Seri Panglima Hassan Alban Sandukong mengenai "Applying the Wisdom of the Toastmasters" yang sudah kutulis pada artikel sebelumnya. Siang harinya ada education session dari Mark Hunter yang merupakan juara dunia international speech pada tahun 2009. Beliau cukup menginspirasiku, walaupun memiliki keterbatasan tubuh karena kecelakaan, beliau tetap memutuskan untuk melanjutkan hidupnya dengan penuh semangat^^ Yang menarik dari education session yang diberikan oleh Toastmasters adalah tidak terbatas tentang public speaking. Selain education session dari Datuk Hassan dan Mark Hunter, ada juga education session mengenai MBTI (myers-Briggs Type Indicator) dan tentang bagaimana memiliki penampilan yang diingat oleh orang lain^^ Wow, hal yang menyenangkan adalah aku belajar banyak hal dan bertemu dengan banyak orang. Setelah acara education session selesai, diriku harus segera kembali ke hotel karena akan ada Gala Night dinner.

Usai Gala night dinner, kami harus segera kembali ke hotel dan beristirahat, karena kontes akan dimulai besok^^

Minggu, 22 Mei 2011

Hati mulai cukup berdebar, karena kontes akan segera dimulai dan para kontestan sudah sangat ahli dalam bahasa inggrisnya. And here I am trying to conquer my fearness T_T, walaupun terbata-bata dan ngeblank saat di panggung, setidaknya I've tried my best. Setidaknya harus ada langkah pertama, untuk meraih langkah yang berikutnya kan? Jika aku tak pernah berani untuk maju, mau menunggu sampai kapan? toh kesempatan ini mungkin tidak akan datang untuk kedua kalinya kan?^^ Tidak hanya kesempatan untuk belajar banyak hal, namun aku beruntung mendapatkan 2 buah buku karangan dari Papa Green (International Trainer for Public Speaking). It's A great Journey, and I really love it. Usai lomba, kami memutuskan untuk refreshing dengan berjalan-jalan di sekitar hotel dan berbelanja sedikit kenang-kenangan untuk sahabat, keluarga di Surabaya.

Hal yang cukup mengesankan terjadi di malam harinya, kami berangkat ke suatu mall untuk melihat seminar yang dibawakan oleh Mark Hunter dengan taxi. Eh, usai acara kami tidak menemukan satu taxi pun untuk kembali ke hotel dan akhirnya kami harus berjalan kaki untuk kembali ke Tune hotel. Perjalanan memakan waktu kurang lebih setengah jam, satu hal yang sangat kusyukuri adalah aku tidak mengenakan high heels pada saat itu. Bisa dibayangkan kan betapa lelahnya berjalan kurang lebih setengah jam dengan high heels T_T. Beberapa hal yang yang kami syukuri adalah kami jadi punya banyak waktu berbincang-bincang dan berfoto-foto ria^^ I've really enjoyed my days in Kuching. Thank you Toastmasters^^

Hari sudah malam, dan tibalah saatnya untuk kami beristirahat. Hari yang menyenangkan di Kuhing sudah berakhir, karena besok diriku akan kembali ke Surabaya tercinta dan beraktivitas seperti biasanya. Hal yang cukup kukangeni dari Surabaya ini adalah sambalnya, karena sambal di sana berbeda dengan yang ada di Surabaya. Sambal di sana semua pedas manis T_T. Back to Surabaya, back to my normal life^^ Keep in spirit to do all my best. Thx for reading my Journey...


Monday, May 30, 2011

Applying The Wisdom of Toastmasters^^

Tanggal 20-22 Mei kemarin diriku mendapat kesempatan untuk pergi ke Kuching, semuanya berkat Toastmasters^^ Ijinkan diriku menulis speech berkesan yang kudapat dari convention di sana. Speech ini disampaikan oleh Datuk Seri Panglima Hassan Alban Sandukong, DTM. Inti speechnya adalah manfaat yang didapatkan dari mengikuti Toastmasters. Semoga setelah membaca ini, Anda boleh terinspirasi untuk mengikuti Toastmasters.

Applying the wisdom of Toastmasters helps improve:
  1. Our personal and family life
  2. The advancement of our career
  3. Our influence in the community
Apply and implement the 4D's of the learning process in the Toastmasters:
  1. Decision to learn, practice and improve ourselves
  2. Decision to focus on what we want to learn
  3. Determination to persist until we succeed
  4. Discipline to do whatever it takes to apply what we learn
To get the benefit from the Toastmasters, you should:
  • Read all the materials provided
  • Participate in all leadership, in clubs and out side activities. Leadership lies in doing: learning by doing
  • Take up roles in all club meeting. Remember to speak up in the meetings.
Toastmasters can give you the effectiveness in life, which is CASH of succesful people.
C : Character in the fondation of leadership. Know and practise the 4 Toastmaster's value. Integrity, dedication to excellence, service to members and respect for individual. Character gives us credibility and trustworshiness; the trade mark of the servant leader.

A : Attitude is how we respond to life's events. E Nightingale, "W become what we think about". Our attitude is out thought, feeling and action towards events in life. be a love giver of appreciation, admiration, and attention to our fellow Toastmasters friends. Remember: feedback is the breakfast of a champion. Getting and giving criticism in Toastmasters is the way to learn and improve our attitude in life.

S : Skills enable us get what we want in life: the skills of servants leadership. Leaders are made and leadership is influence. We learn how to lead by taking up roles as leaders in Clubs, Areas, Divisions and Districts. Learn to lead by 'knowing and doing'. The Toastmasters is the place to learn by doing. Important life skills are as follows: goal setting, listening, public speaking (persuasion), motivation, conducting meeting and cooperation.

H : Habits help us sustain our success. We are what we repeteadly do. There are 3 important habits we learn, practice and apply in Toastmasters: the habit of taking full responsibility for our personal growth, courage and confidence. Practice breeds competence. When we feel we are competent, we start to have self confidence and courage. Have the habit of 'bias for action' in life.


Sunday, April 17, 2011

Kemenangan Demi Kemenangan^^

Kami trima kuasaMu Tuhan,
Kami trima KEMENANGAN yang Engkau sediakan
tuk kami bawa di setiap langkah
dimana pun kami berdiri,

kemana pun kami kan pergi
di situ pasti mujizatMu terjadi...

Kalimat-kalimat di atas adalah penggalan sebuah lagu yang kunyanyikan di ibadah hari ini. Lagu tersebut telah mengingatkanku akan kemenangan-kemenangan yang telah diberikan Tuhan kepadaku. Secara singkat saja, aku ingin menceritakan kemenangan-kemenangan yang telah terjadi padaku dalam beberapa minggu terakhir ini.

Sabtu, 26 Maret 2011
Aku mewakili club Toastmaster (club untuk belajar public speaking dalam bahasa inggris) di kantorku untuk berlomba. Ada dua jenis lomba, yaitu international speech dan impromptu speech. Sebenarnya aku hanya mengikuti international speech, namun karena perwakilan impromptu speech dari kantorku tidak bisa hadir, akhirnya aku mengikuti impro
mptu speech dan international speech. Singkat cerita, hasil dari lomba pada hari ini adalah aku memenangkan keduanya, baik impromptu speech, maupun international speech, yang artinya aku harus melanjutkan diri untuk bertanding di tingkat selanjutnya.

Sabtu, 9 April 2011
Di hari ini aku harus mempertanggungjawabkan tesisku di hadapa
n penguji dan pembimbingku. Cukup deg-degan juga karena harus bergulat dengan penelitian kuantitatif dan pengolahan statistika yang sama sekali tidak kukuasai. Namun diriku sangat bersyukur, karena banyak sekali orang-orang yang Tuhan telah tempatku untuk memberi dukungan yang luar biasa, mulai dari pembimbing yang luar biasa (Bpk. Anton Tjahjoanggoro) , seorang dosen yang sangat baik hati yang telah meluangkan waktunya dan meminjamkan buku-bukunya untuk mengajari aku statistika (Bpk. Liestyo), dan rekan-rekan yang selalu mensupport diriku untuk boleh segera menyelesaikan S2 ini. Walaupun penuh dengan tangis :D, namun aku sangat bersyukur sekali boleh menyelesaikan ini semua dan mendapat A minus:) Here are some pictures of it. Bersyukur juga karena ada Lisyan dan "keluarga-keluarga"ku yang boleh datang ke kampus dan memberikan dukungan mereka.

Minggu, 10 April 2011
Ada lomba masak di sekolah minggu Gereja Isa Almasih Surabaya, dan hasilnya sudah pasti dapat ditebak, kelompokku yang menang^^ Berikut sedikit cuplikan dari lomba masak.


Sabtu, 16 April 2011
Tepat kemarin aku melanjutkan perjuanganku di Toastmaster competition. Aku harus mengikuti international speech contest dan impromptu. Cukup deg-degan juga karena diadakan di Grand City dan aku berdiri di hadapan banyak orang, dan harus menyampaikan speechku dalam bahasa inggris. Namun seperti judul yang kutuliskan "kemenangan demi kemenangan", dan inilah yang kudapatkan juara 1 dalam impromptu speech. Hal yang tak pernah kubayankan bahwa penghargaan ini akan kuperoleh, padahal awalnya bukan diriku yang seharusnya mengikuti impromptu ini. Dan yang lebih mengejutkan lagi ada pemenang pertama dari impromptu dan international speech ini masih harus melanjutkan perjuangannya di Kuching, Malaysia...Wowww, benar-benar hal yang tak pernah terpikirkan dan tak pernah kurencanakan sebelumnya. Dan yang paling berarti dari semuanya ini adalah kebersamaan yang menyenangkan bersama teman-teman dan mahasiswa tercintaku^^ These are the pictures:



Aku mengucap syukur kepada Tuhan untuk kemenangan demi kemenangan yang boleh aku terima, dan aku menyadari perjuangan ini belum berakhir, dan di depan sana masih akan ada kemenangan-kemenangan yang Tuhan telah sediakan untukku dan untukmu juga^^God bless you all

Monday, April 11, 2011

My New Title^^


9 April 2011 adalah moment yang berarti buatku^^ karena pada hari tersebut aku telah menyelesaikan studi S2ku. Memang aku belum diwisuda, namun setidaknya aku sudah menyelesaikan sidangku, dan mendapatkan hasil A minus. Di saat awal diriku mengajukan proposal tesis, tentu saja aku menargetkan nilai A, namun diriku cukup puas dengan nilai yang kudapatkan ini, karena banyak hal yang telah benar-benar aku pelajari. Mulai dari belajar ilmu-ilmu baru, khususnya mengenai turnover, komitmen, kepuasan kerja dan tentunya juga mengenai statistika yang awalnya kuhindari. Tidak mudah memang jalan yang kulalui, mulai dari belajar ilmu-ilmu yang baru bagiku, mencari data, dan sampai akhirnya harus 'bergumul' dengan statistika. Kadang aku merasa lucu juga ketika berpikir kenapa aku harus menghindari yang namanya statistika ini ya, padahal setelah kujalani, ya tidak semenyeramkan yang kubayangkan^^

Diriku sangat bersyukur mempunyai pembimbing yang luar biasa, bersedia memerika proposal dan tesisku word by word dan mengirimkan umpan balik secepatnya padaku, bahkan di saat subuh-subuh. Memiliki pembimbing seperti beliau (Bpk. Anton Tjahjoanggoro), membuatku terdorong untuk segera menyelesaikan tesisku. Tidak hanya berhenti sampai hal ini saja, beliau mengenalkan seorang temannya untuk mengajarkanku statistika, Pak Liestyo namanya. Beliau sangat telaten mengajari saya, mulai dari diriku yang buta dalam pengolahan statistika ini sampai aku boleh menyelesaikan semuanya. Ditambah dengan pihak perpustakaan Ubaya yang telah membantu dalam pencarian jurnal yang kubutuhkan. Justru di saat-saat aku sudah merasa sangat lelah dengan semua yang kulakukan demi tesisku, mereka yang membuat diriku bersemangat kembali, ditambah dengan teman-teman kantor, teman-teman MM 40 yang selalu support^^

Saat ini aku merasa lega sekali telah melalui perjuangan menyelesaikan S2ku. Terasa berat memang, namun diriku sangat mengucap syukur karena aku telah melihat betapa penyertaanNya yang luar biasa atas diriku. Bukan karena kuat dan hebatku, tapi semuanya hanya oleh kasih karuniaNya^^ Buat adik-adik kelasku, atau teman-teman yang mungkin masih berjuang menyelesaikan studinya, ayo berjuang sampai akhir. Do your best and let God do the rest.


Sunday, March 27, 2011

Thank you part 2



Jumat, 18 Maret yang lalu adalah ulang tahunku yang ke 25. Di Usia yang ke 25 ini banyak hal yang sangat aku syukuri, antara lain:
  • Kepercayaan yang telah Tuhan berikan kepadaku hingga usia yang ke-25 tahun ini.
  • Di ulang tahun ini (kayaknya 'haram' untuk terlalu sering menyebut umurku yang sudah semakin tua:D) aku menyadari begitu banyak orang-orang yang Tuhan telah tempatkan di sekelilingku dan begitu menyayangiku^^. Bagaimana tidak, dimulai di pagi hari dengan ucapan dan hadiah dari kedua orang tuaku^^, berlanjut dengan surprise dari teman-teman di kantor dengan kue dan balon-balonnya, berlanjut lagi di hari Senin dengan kue yang disediakan di acara gathering pemuda dan "dipaksakan" masuk ke mulutku:(
  • Special phone dari 'cece' dan sahabat tercinta di Belanda dan sms dari sahabatku tercinta Olivia yang ada di Jakarta^^
Banyak hal yang kuraih di usiaku ini, tesis yang sudah selesai kutulis, dan tinggal menunggu sidang, gelar Competent Communicator yang hampir kudapatkan dan begitu banyak 'hadiah-hadiah' istimewa yang Tuhan telah berikan dalam hidupku. Kesempatan untuk bekerja di Universitas Ciputra adalah suatu hal yang luar biasa bagiku, bertemu dengan entrepreneur-entrepreneur dan belajar banyak hal dari mereka, bertemu dengan mahasiswa-mahasiswa dan boleh menjadi sahabat mereka, it is exactly a perfect life for me.

Di usia yang ke-25 ini aku hanya berharap bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi, baik dalam keluargaku, di lingkungan pekerjaan, dan dalam pelayananku. Terima kasih untuk teman-teman yang selalu memberikan dukungannya dalam suka dan duka^^ God bless you all.

Friday, January 14, 2011

Fight Until The End

Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.

Beberapa saat terakhir ini merupakan hari-hari yang cukup sibuk dan melelahkan. Beberapa masalah dalam pelayanan dan studiku serta beberapa masalah yang terjadi pada orang lain membuatku cukup banyak berpikir sampai yang terlintas di pikiranku adalah kalimat berwarna merah di awal artikel ini. Setiap dari kita pasti tidak lepas dari yang namanya masalah, dan beban studi/kerja yang boleh kita miliki. Yang menjadi pertanyaannya adalah apakah ketika kita menemukan hambatan dalam kehidupan kita, kita berhenti melangkah? Pernah aku merasa jenuh dengan masalah yang aku hadapi dan pernah hingga suatu titik aku memutuskan untuk keluar dari masalah tersebut karena aku merasa sudah tidak ada hal yang bisa aku lakukan untuk merubah keadaan tersebut, namun tampaknya aku tidak 'diijinkan' untuk hanya sekedar keluar begitu saja. Terlalu banyak peneguhan bahwa aku harus ada di sana dan tentunya aku akan berjuang semaksimal mungkin dan kalimat di atas yang boleh menjadi peneguhan buat diriku. Bahwa ketika aku hidup, aku telah dipercayakan untuk ikut dalam sebuah pertandingan, dan aku ingin ketika aku dalam pertandingan, walau aku tahu aku telah kalah aku masih ingin tetap berlari dan tidak berhenti sampai akhirnya aku boleh menyelesaikan pertandingan tersebut sampai garis akhir.

Artikel ini kutulis karena aku mengetahui dengan pasti bahwa beberapa teman sedang mengalami pergumulan yang cukup berat saat-saat ini. Ada yang bergumul dengan sakit penyakit, ada juga yang bergumul karena orang yang disayanginya saat ini sedang sakit parah, ada yang menempuh beban yang cukup berat juga bekerja sambil studi, ada juga yang bergumul tentang pekerjaan dan pelayanan. Aku termasuk orang yang percaya hidup ini pilihan, apakah kita memilih untuk terus berjuang dalam tekanan yang mungkin begitu berat kita rasakan, ataukah kita berhenti dan menyerah kalah sebelum pertandingan tersebut berakhir? Ketika saat-saat terberat dan menakutkan itu terjadi atas kehidupan kita marilah kita boleh menyadari beberapa hal. Yang pertama adalah bahwa kita tidak mampu menghadapi ini seorang diri, kita tak akan bertahan tanpa pimpinan dan kekuatan yang dari Tuhan. Yang kedua, sadarilah bahwa kalian tidak akan pernah sendiri, selalu akan ada orang lain yang akan berdoa untuk kalian dan mensupport kalian dan hal itu aku alami sendiri saat ini. Memiliki pembimbing yang luar biasa yang selalu sepport dan menanyakan perkembangan tentang tesisku (padahal biasanya mahasiswa yang ngejar-ngejar pembimbing kan?:)) Atasan dan juga teman-teman yang selalu support dan meyakinkan aku bahwa aku bisa melalui semuanya ini. Justru di saat-saat terberat dalam kehidupan kita, kita dapat melihat orang-orang yang benar-benar peduli dan saya kepada kita^^ (Thanx for all of your prayer and support)

Marilah saat ini ketika kita sedang mengalami saat-saat terberat dalam kehidupan kita, janganlah kita berhenti sebelum kita berjuang menyelesaikan pertandingan kita. Kemenangan atau keberhasilan memang penting dalam suatu pertandingan, namun lebih penting lagi kita dapat menyelesaikan pertandingan tersebut sampai pada akhirnya dengan baik. Berikut adalah sebuah video yang menunjukkan kegigihan seorang yang berjuang sampai ia boleh mencapai titik akhir pertandingannya. Biar video ini boleh menginspirasi setiap kita untuk kita boleh terus berjuang dalam kehidupan ini. Di akhir artikel ini juga aku mengcopy paste sebuah lirik lagu yang kutemukan yang berjudul "Run Til I Finish" semoga lagu ini juga boleh menginspirasi kita untuk kita boleh terus berjuang. semangat ya teman-teman. Believe me you are not alone!



I have decided Determined i'm committed
That i'll run No matter the cost

And I have decided
Determined i'm committed
That i'll run Even though at times I may get lost

I'm going to finish my race I'm going to take my proper place
In the winning circle

I'm going to run anyway
I dont know where or when or how
But I know that i'm going to make it

Oh i'll run This race
Nestled safetly in amazing grace
I've made up my mind And I dont have much time
But i'll run, Til I Finish

I'm going to run this race
I'm going to take my proper place
In the winning circle

And I'm going to run anyway
I dont know where, I dont know when or how
But I know I'm going to make it

Oh i'll run this race
Nestled safetly in amazing grace
I made up my mind
I dont have much time So i'll run, Til I Finish

Oh I made up my mind
I dont have much time
But i'm gonna run,
i'm gonna run, i'm gonna run til I finish
Yeh I made up my mind
I dont have much time But I'll run
Til I finish



Saturday, January 1, 2011

Goodbye 2010, Welcome 2011



Hari ini tepat tanggal 1 Januari 2011. Di setiap akhir tahun umumnya orang mulai memikirkan target dan resolusinya untuk tahun yang baru. Akhir tahun kemarin aku mulai memikirkan apa yang boleh kucapai dan apa yang belum berhasil kuselesaikan dengan baik, dan salah satunya adalah mengenai menulis blog ini:) target untuk menulis 3 artikel setiap bulannya belum berhasil dengan baik. TAPI aku juga telah BERHASIL menyelesaikan 34 artikelku:) Banyak hambatan dan kegagalan, plus kesedihan juga yang boleh kualami, namun aku menyadari semua hal itu membuat aku lebih kuat. Selain orang yang melankolik, aku termasuk orang yang plegmatis juga (Banyak orang yang tidak menyadari hal tersebut ternyata:p, mereka menyangka aku adalah tipe kolerik dan tipe yang banyak berpikir:D), dan hal ini membuat aku berharap segala sesuatu boleh berjalan dengan damai dan baik-baik saja. Namun tentu saja dunia tidak seindah itu, ada masalah-masalah dan ada orang-orang yang 'menyebalkan' yang boleh hadir dalam kehidupan ini. Setelah aku melihat ke belakang dan memikirkan hal-hal yang mengganggu dan menyebalkan tersebut, aku menyadari bahwa aku telah belajar banyak hal, belajar mengampuni (kita tidak akan bisa memaafkan dan mengampuni seseorang kalau tidak ada yang menyakiti kita kan?), belajar berhati-hati dengan orang dan tidak menjadi orang yang polos karena di dunia ini ada juga orang yang munafik, dan mudah berbohong, dan banyak kejadian yang lain juga yang membentukku menjadi pribadi yang sekarang ini:)

Tahun 2010 tentu saja tidak hanya berisi hal-hal yang menyebalkan saja, ada hal-hal dan orang-orang yang boleh menguatkanku yang Tuhan telah tempatkan. Bersyukur untuk teman-teman sepelayanan yang selalu support:) memiliki mereka adalah hal yang terindah, ketika sedih kita bisa saling share dan menguatkan satu sama lain. Cukup mengharukan buatku kalau kita boleh bertahan sampai saat ini karena kita menguatkan satu sama lain. Ada pribadi-pribadi luar biasa yang Tuhan tempatkan yang boleh selalu support aku ketika aku 'down' dan mereka bukan orang biasa lho, mereka para profesional dan orang-orang hebat:)

Aku hanya berharap semua hal yang terjadi ini boleh membuatku menjadi pribadi yang lebih baik lagi menyongsong tahun 2011. Aku tahu akan tetap ada suka, duka, masalah, pertolongan, dll untuk membentuk pribadiku. Satu hal yang membuat aku yakin menyongsong tahun 2011 ini adalah aku yakin penyertaanNya akan selalu ada untuk diriku. Happy new year friends!

Roma 8:28
Kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah