Sunday, July 24, 2011

Aku Mau Belajar


Cobalah jawab pertanyaan saya berikut ini dengan jujur:) Berapa banyak dari kita yang suka untuk belajar? :) Beberapa hari terakhir ini saya banyak belajar mengenai 'belajar'. Seorang trainer mengingatkan kepada saya mengenai betapa kita begitu banyak menghabiskan uang untuk mempercantik diri kita, misal kita ke salon, manicure, pedicure, sedot lemak, belanja baju dan asesoris yang mahal, dan semua itu hanya berguna bagi penampilan fisik kita. Namun berapa banyak dari kita yang mau untuk mengeluarkan uang untuk sesuatu yang dapat mengupgrade pengetahuan dan kemampuan kita? Seberapa banyak dari kita yang mau menghabiskan uang untuk mengikuti training dan workshop? Bahkan mungkin untuk workshop dan seminar yang free saja kita enggan meluangkan waktu untuk mengikutinya. Beberapa hari terakhir ini aku diingatkan terus mengenai pentingya belajar, entah itu belajar dalam arti sesungguhnya dimana kita boleh meningkatkan kemampuan dan pengetahuan kita, ataukah belajar mengenai kehidupan ini.

Sebuah kutipan bagus yang kudapatkan dari temanku mengenai belajar berbunyi demikian:

Hidup adalah belajar...
belajar bersyukur, meski kekurangan...
belajar memahami, meski tidak sehati...
Belajar ikhlas, meski tak rela...
belajar bersabar, meski tak kuat...
belajar intropeksi, meski tidak salah...
maka dari itu tetaplah belajar untuk tetap berada di jalan yang benar...
belajar lebih baik untuk menjadi yang terbaik...


dan khusus bagi kita para pengajar, ada satu kutipan yang mengingatkan kita betapa pentingnya bagi kita untuk belajar, kutipan tersebut berbunyi sebagai berikut :
Para pengajar yang sudah tidak belajar lagi, sebenarnya tanpa sadar sedang mengajarkan betapa tidak pentingnya belajar.

Bagi saya yang berkecimpung di dunia anak-anak, mulai dari anak TK dan SD (saya adalah guru sekolah minggu), SMP dan SMA (saya juga guru les^^) sampai para mahasiswa (dosen juga:D), maka belajar seharusnya menjadi hal yang melekat di diri saya. Ketika kita mengakui diri sebagai pendidik atau pengajar, maka kita memiliki konsekuensi untuk terus mengupgrade diri dan tidak pernah berhenti untuk belajar. Jangan pernah bosan, capek untuk selalu mengembangkan diri kita. Ketika kita menuntut murid kita untuk belajar, sebetulnya kita sedang menuntut diri kita juga untuk belajar. Masih dalam konteks pengajar, saya ingin berbagi inti sebuah kisah mengharukan yang boleh mengingatkan mengenai bagaimana kita seharusnya menjadi pengajar. Inti ceritanya adalah bagaimana kita mencoba belajar untuk memahami dan mengenal siapa murid kita. Ketika ada murid yang nakal, atau menyebalkan maka janganlah membenci mereka atau menjauhinya, karena ada penyebab di balik kenakalan mereka, justru tugas kitalah untuk mendidik dia dan membentuk karakternya. Apabila ada di antara anda ada yang tertarik untuk menyaksikan cuplikannya, silahkan klik website berikut ini Teddy Stallard Story.

Sekian sharing singkat saya mengenai belajar, saya mau belajar, apakah kalian mau untuk belajar?^^Happy learning!!!






Thursday, July 7, 2011

Sekolah Injil Liburan (SIL) 2011

Beberapa tahun yang lalu Ce kezia telah mengenalkan dunia sekolah minggu yang awalnya tak pernah terpikir olehku bahwa aku akan terjun di dalamnya, namun sekarang aku telah jatuh cinta dengan dunia ini^^ Pada tanggal 5-7 Juli 2011 kemarin, sebagian besar murid-murid sekolah minggu di gerejaku mengisi liburan mereka dengan mengikuti SIL. SIL tahun ini mengambil tema "Aku Mau Setia". Jika aku boleh mengucapkan sebuah kata untuk mengungkapkan apa yang kurasakan, maka yang akan kuucapakan dalah CAPEKKKKK...:D itulah yang kami rasakan selama 3 hari selama menjalani sekolah injil liburan atau lebih singkatnya disebut dengan SIL, tapi tentunya ada sukacita yang luar biasa yang melebihi rasa lelah/capek yang kami rasakan.
Banyak hal yang kupelajari dari moment SIL tersebut, baik dari sesama teman panita dan juga tentunya dari anak-anak kecil tersebut. Walaupun SIL ini adalah kegiatan gereja, dan semua panitianya adalah anak-anak Tuhan, namun bukan berarti semuanya akan berjalan dengan aman, damai dan tentram^^ Justru cukup banyak perselisihan dan perbedaan pendapat yang mungkin terjadi di antara kami, namun justru lewat proses inilah kami dibentuk. Bagaimana kami belajar menghargai pendapat dan kerja keras orang lain. Tentu tidak semuanya harus berjalan sesuai dengan kemauan dan keinginan kita sendiri. Cukup aneh juga, dengan perbedaan karakter yang kami miliki, ternyata kami benar-benar belajar menundukkan diri dan belajar untuk menerima satu sama lain.

Selain dibentuk melalui perbedaan karakter yang kami miliki, kami belajar juga untuk berkorban. Berkorban waktu tentunya untuk rapat malam-malam T_T, berkorban materi, tenaga, pikiran, dll. Hari-hari sebelum dan saat SIL kami isi dengan tidur di pagi hari, menyiapkan materi, dan menyiapkan aktivitas yang harus dikerjakan oleh anak-anak. Moment-moment tersebut terasa lebih ringan, karena aku tahu ada teman dan sahabat yang boleh membantu menyelesaikan semuanya:D

Tidak hanya belajar dari panitia, namun aku belajar juga dari anak-anak sekolah minggu ini. Satu hal yang PASTI, anak-anak ini memiliki kekuatan dan kreativitas yang luar biasa. Bisakah kalian membayangkan ketika guru-guru dan kakak-kakak yang ada sudah pada 'tepar' semua, eh anak-anak ini masih asyik berlari, ngobrol-ngobrol dan susahnya minta ampun ketika diminta untuk istirahat. Kreativitas yang luar biasa ditunjukkan dengan aktivitas-aktivitas yang jauh lebih kreatif dari yang telah disiapkan oleh guru-gurunya^^ Merasa cukup senang juga bahwa diriku boleh mengambil bagian dalam membentuk anak-anak ini untuk mereka boleh mengenal Tuhan dan mengembangkan diri mereka. Hal yang cukup 'aneh' adalah aku dan beberapa teman justru menangis ketika KKR anak berlangsung. Aku pun tak tahu kenapa aku menangis, namun yang pasti aku sangat terharu, bangga, senang, melihat anak-anak ini boleh sungguh-sungguh berdoa, mengangkat tangan mereka. Mungkin mereka mengerti, mungkin juga mereka tidak mengerti, namun aku sangat percaya moment ini boleh memberikan tempat di hati mereka^^

Berikut adalah sedikit cuplikan foto-foto selama SIL 2011:

Sedikit cuplikan tentang apa yang mereka buat selama SIL^^
Bryan dengan pigura fotonya dan anak-anak balita dengan topi singa mereka...



Shella dengan pigura dan tas alkitab buatanya dan anak-anak balita dengan gurunya yang memamerkan pigura mereka^^



Nathan (foto kiri) sedang berjuang menghabiskan pisang dengan mata tertutup. Calvin sedang berjuang membangun menara dari sedotan.

Khusus untuk kedua buah foto di atas aku ingin sedikit berbagi apa yang aku lihat begitu luar biasa dari anak-anak ini. Foto di kiri adalah Nathan, anak sekolah mingguku yang saat ini baru akan naik ke kelas 2. Dalam permainan, seluruh anggota kelompok harus ditutup matanya dan dalam posisi melingkar mereka harus memberikan pisang untuk dihabiskan oleh teman di sebelah kanan mereka. Nathan sangat tidak suka makan pisang, namun ia boleh belajar 'berkorban' (dalam istilahku) untuk boleh menghabiskan pisangnya. Hal ini tidak hanya terjadi dengan Nathan, terjadi juga dengan murid lainnya yang cukup rewel dalam hal makanan. Aku melihat bagaimana mereka bisa melawan ego mereka dan akhirnya mau memakan pisang tersebut^^ Bisa saja anak-anak ini memaksakan dirinya untuk menolak makan pisang tersebut kan, biasanya anak-anak akan berusaha sekuat tenaga agar keinginannya dituruti.

Untuk foto di sebelah kanan, adalah foto dari Calvin yang berjuang menyusun menara dari sedotan. Aku menyadari ini bukanlah permainan yang mudah untuk anak-anak sekolah minggu. Orang dewasa saja mungkin kesulitan membuatnya. Beberapa anak memang menyerah dalam membuat menara tersebut, namun Calvin terus berjuang sementara beberapa teman lain dalam kelompoknya telah putus ada. Tidak hanya soal menara sedotan ini saja lho, tapi ketika aktiitas di kelas, ia cukup ulet dan tekun untuk menyelesaikan apa yang ia kerjakan^^

So nice melihat mereka semua boleh belajar sesuatu yang mungkin mereka tidak sadari. Ketika anak-anak kecil ini boleh begitu luar biasanya, bagaimana dengan kita? Sudahkah diri kita menjadi pribadi yang lebih baik dari anak-anak kecil ini? God bless you^^


Saturday, July 2, 2011

Bersyukurlah untuk Sahabatmu^^

Artikel ini seharusnya kutulis beberapa waktu yang lalu, hanya saja kesibukan (mungkin juga kemalasan :D) yang membuatku menunda untuk menulis artikel ini. Bermula dari notes yang ditulis oleh Angela Bernarda tentang "friendship" dan status facebook tentang persahabatan yang menyusul notes yang ditulis tersebut, dan hal-hal yang kualami mendorongku untuk akhirnya aku menuliskannya^^

Diriku pernah mendengar kisah tentang seorang gadis yang ditanya "Apakah kamu memiliki sahabat? Siapa sahabatmu?". Dengan mantapnya dia menjawab "Tentu, sahabatku adalah si A, si B, si C, dan si D". Seseorang ini menanyakan juga kepada si A, B, C, dan D, apakah mereka memiliki sahabat, siapakah sahabatmu? Ironisnya tidak ada seorang pun dari keempat orang ini yang menyebutkan gadis yang saya tanya semula sebagai sahabatnya. Bagaimana dengan dirimu? Apakah kamu memiliki sahabat? Apakah arti sahabat untukmu? Apakah orang yang memiliki hobi yang sama, kegemaran yang sama, pandangan yang sama, segala hal yang sama denganmu?
Dalam opiniku, sahabat belum tentu orang yang selalu memiliki kegemaran atau pandangan yang sama dengan kita, bahkan orang yang berbeda prinsip bagaikan bumi dengan langit pun bisa menjadi sahabat. Sahabat adalah orang yang berani untuk menegurmu jika kamu salah, sementara yang lain hanya terdiam dan membiarkanmu. Sahabat berusaha untuk menyediakan waktu dan dirinya ketika ia tahu sahabatnya ada dalam kesulitan/masalah. Tidak sedikit orang yang kecewa ketika ia sedang membutuhkan sahabatnya untuk bercerita, sahabatnya ini begitu sibuknya. Ketika kita kecewa, mungkin kita telah menjadi sahabat yang tidak baik bagi sahabat kita, kita telah menuntutnya untuk selalu ada yang menyediakan waktunya bagi kita. Sahabat kita mungkin tidak selalu ada 24 jam untuk kita, namun sahabat yang baik akan selalu mendoakan kita ketika kita ada dalam masalah. Sahabat adalah "harta" yang indah yang kita miliki ketika hidup di dunia ini. Sahabat adalah tempat dimana kamu berani terbuka dan berbagi hidupmu dengan mereka, berbagi suka dan duka dengan mereka.

Aku bersyukur untuk sahabat-sahabat yang aku miliki (semoga aku boleh menjadi sahabat juga bagi mereka^^). Selalu ada cece yang setia yang ada di Belanda (Thank you ce Veve) yang boleh terus mensupport diriku dan berdoa untukku, namun terkadang aku menyadari diriku terlalu sibuk dengan aktivitas-aktivitasku, sehingga sering "mengabaikannya" ketika diajak chatting. Bahkan ketika ada sahabatku yang dari Taiwan datang untuk berlibur di Surabaya selama sebulan, aku hanya sempat pergi dengannya beberapa kali (maafkan aku sinyo^^). Selalu ada sahabat-sahabat di gereja yang selalu suport dan menguatkan aku, ketika aku berada titik ambang keputusasaanku. Aku menyadari diriku belum menjadi sahabat yang baik, namun bersyukur karena mereka boleh selalu ada dan mencoba untuk mengerti aku.

(Maafkan aku jika sisi melankolisku sedang dominan saat ini :D) Sahabat-sahabatku, terima kasih karena sudah menjadi bagian dari hidupku dan memberikan warna dalam hidupku. maafkan jika aku belum menjadi sahabat yang baik untukmu.

Bagaimana dengan dirimu? Sudahkah anda mengucap syukur untuk sahabat-sahabat yang anda miliki?^^ Terlalu mudah untuk mencari 1000 musuh, namun begitu sulit untuk mendapatkan seorang sahabat. Hargailah sahabat-sahabatmu, bersyukurlah untuk sahabat yang kau miliki^^