Intensi Turnover

Saya bukanlah lagi menganggur sehingga menulis blog menjelang larut malam seperti ini:) Saya hanya ingin sedang menikmati belajar sambil menyalurkan hobby menulis blog. Malam ini saya sedang belajar untuk mempersiapkan ujian proposal tesis pada hari esok, yaitu Senin, 15 November 2010, pk.15.00 tepatnya. Topik tesis yang saya ambil adalah mengenai intensi turnover. Apa itu intensi turnover? Intensi turnover adalah kecenderungan seorang karyawan untuk keluar dari perusahaan dimana tempat ia bekerja.

Mengapa intensi turnover ini menarik untuk diketahui dan dipelajari?
1. Hukum pareto mengatakan bahwa 20% usaha yang dilakukan dapat berdampak pada 80% kinerja yang dihasilkan. Dalam aplikasinya adalah pihak manajemen dalam sebuah perusahaan perlu mengelola sumber daya manusia terbaik yang dimilikinya agar dapat menghasilkan kinerja yang luar biasa bagi perusahaan.
2. Beberapa literatur seperti international business report tahun 2008, Gupta (2007), Arhur (2001) menuliskan akibat kegagalan retensi karyawan adalah peningkatan beban kerja karyawan lain, kenaikan beban operasi, kalah bersaing dengan kompetitor, penurunan standar customer service, kehilangan pengetahuan dan pengalaman, hilangnya investasi uang dan waktu yang telah dilakukan.
3. Masalah turnover menimbulkan biaya yang tidak sedikit. Hom (1995) menuliskan bahwa biaya turnover yang diakibatkan oleh 24 agensi kesehatan mental adalah lebih dari $3 juta pada tahun 1991.

Perusahaan yang berhasil menjaga retensi dari karyawan dengan kinerja yang baik akan mendapatkan manfaat berupa peningkatan pengetahuan, pengalaman, stabilitas dan produktivitas. JADI, SANGAT PENTING bagi perusahaan dan organisasi untuk menjaga karyawan-laryawan terbaik yang dimilikinya agar perusahaan dapat berkembang ke arah yang lebih baik lagi.

Sama seperti pepatah lebih baik mencegah daripada mengobati, oleh karena itu penting bagi pihak perusahaan untuk mengetahui kecenderungan karyawannya untuk keluar dari perusahaan, dan berusaha mencari tahu faktor-faktor penyebabnya dan meminimalkan kemungkinan terjadinya hal tersebut.

Beberapa kajian teori dan penelitian terdahulu yang saya gunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Penelitian dari Ajzen mengenai Theory of Reasoned Action dan Theory of Planned Behavior.
2. Penelitian dari Cotton (1986) mengenai variabel-variabel yang mempengaruhi turnover
3. Penelitian dari Breukelen (2004) yang menggabungkan variabel-variabel tradisional penyebab turnover dengan teori perilaku terencana dari Ajzen
4. Penelitian dari Hinsz (1990) yang meneliti tentang empat model intensi turnover di universitas.

Dalam penelitian yang akan saya lakukan saya menggunakan metode eksploratif deskriptif:) Saya akan membagikan kuesioner dan melakukan interview untuk memperdalam hasil yang saya dapat.

Ini adalah pertama kalinya saya menulis penelitian sesuai dengan kaidah metodologi penelitian, karena skripsi S1 saya adalah perancangan pabrik, dan isinya secara garis besar adalah hitungan dan rumus-rumus:) Namun saya cukup menikmati menulis dan mempelajari mengenai intensi turnover ini. Doakan saya sukses dengan sidang proposal esok dan dapat menyelesaikan tesis ini tepat waktu dan wisuda di tahun mendatang ya:)

Human Resource is very interesting to be learned

Tahun yang lalu aku memutuskan untuk studi lanjut dan mengambil S2 di Universitas Surabaya, dan anehnya aku memilih jurusan manajemen, jurusan yang sebenarnya paling tidak ingin kuambil dulunya karena menurutku tidak ada jawaban yang pasti di sana (dalam arti berbeda sama sekali dengan ilmu eksak, padahal aku sudah terbiasa dengan ilmu eksak dan cukup mencintainya ketika S1). Namun ternyata anehnya, ketika aku sudah selesai menjalaninya (tinggal tesis yang menanti:p) aku sungguh merasa beruntung mengambil kuliah manajemen ini, dan khususnya lagi aku sekarang jatuh cinta dengan yang namanya sumber daya manusia:)

Mempelajari kasus-kasus nyata yang ada, membuatku kagum bagaimana manusia memegang peranan yang penting dalam sebuah perusahaan dan organisasi. Banyak perusahaan yang telah mengelola sumber daya manusia yang mereka miliki dengan sedemikian rupa dan mereka menjadi perusahaan yang besar. Apa yang kupelajari di studi lanjutku ini? Ada empat mata kuliah pokok yang kudapatkan yaitu, inception: mempelajari tentang rekrutment dan seleksi karyawan, pelajaran ini penting untuk kita tentunya untuk kita boleh menemukan the right man for the right place:) Pelajaran yang kedua adalah training. Begitu banyak pengalaman berharga yang kudapatkan dari mata kuliah ini, aku dan teman-teman benar-benar merasakan bagaimana memprakaktekkan mentraining orang dan itu merupakan pengalaman yang luar biasa menyenangkan:) pelajaran yang ketiga dan keempat, baru kuambil pada saat trimester kemarin, yaitu Quality of Working Life dan Performance Management, kedua mata kuliah ini benar-benar penting juga dalam kenyataannya. Quality of Working Life benar-benar membahas dunia sumber daya manusia secara luas, bagaimana memanusiakan manusia dalam pekerjaannya, bagaimana menghargai sumber daya manusia sehingga kerja dari karyawan bisa optimal. Banyak sekali yang tercakup di mata kuliah Quality of Working Life ini, mulai dari kompensasi, training, performance appraisal, health and safety, manajemen karir, dan banyak hal lain lagi. Performance Management mempelajari bagaimana dan tools apa yang dapat digunakan untuk melakukan evaluasi kinerja, baik individu maupun organisasi. Salah satu bahan yang dipelajari di dalamnya adalah konsep yang mulai populer digunakan secara internasional untuk mengevaluasi kinerja, yaitu Balanced Score Card. Sungguh sangat menarik mempelajari mengenai sumber daya manusia ini dan aku benar-benar mencintainya sekarang:)Dua buah contoh perusahaan yang menyadari pentingnya sumber daya manusia dan tumbuh menjadi perusahan yang besar adalah Wendy's restaurant dan juga Southwest Airlines. Wendy's menuliskan bahwa salah satu nilai yang mereka pegang adalah people focus yaitu mereka percaya bahwa manusia adalah kunci mereka untuk dapat berhasil, selain itu mereka menghargai kepemimpinan, dan tentunya kepemimpinan tidak lepas dari ilmu sumber daya manusia:) Berapa banyak perusahaan yang menyatakan bahwa yang terutama adalah pelanggan? Rasanya ada banyak sekali organisasi atau perusahaan yang menyatakan yang paling utama adalah pelanggan, namun berbeda dengan Southwest Airlines, mereka menyatakan bahwa pelanggan adalah yang nomor dua. Yang terutama bagi Southwest ini adalah bagaimana karyawan dapat merasa dihargai, dapat merasa kepuasan dalam melakukan pekerjaan mereka, dan bahagia sehingga mereka boleh melayani pelanggan dengan perasaan senang, dan hasilnya sangat LUAR BIASA, mereka mendapatkan beberapa penghargaan dan berkembang dengan luar biasa.

Aku adalah salah satu pribadi yang percaya bahwa manusia memegang peranan yang sangat penting dalam sebuah organisasi. Bagaimana memperlakukan karyawan sebagai seorang manusia dan bukan sebagai 'alat penghasil uang', bagaimana menilai kinerja dan memberikan umpan balik agar mereka boleh berkembang dengan lebih baik lagi, bagaimana melakukan training adalah hal-hal yang paling tidak perlu diperhatikan supaya sebuah organisasi boleh berjalan dan berkembang dengan baik. Sayangnya yang terjadi adalah seringkali perhatian terhadap pengembangan sumber daya manusia tidak terlalu dipedulikan, karena katanya hanya membuang-buang uang percuma. Aku hanya berharap perkembangan manajemen sumber daya manusia di Indonesia bisa berkembang ke arah yang lebih baik lagi, dan tentunya aku ingin mengambil bagian untuk membuat manajemen sumber daya manusia di Indonesia ini lebih dihargai dan berkembang ke arah yang lebih baik. Jadi, bagaimana menurut kalian?Apakah sumber daya manusia adalah hal yang menarik untuk dipelajari???Find the answer by yourself:)