Sunday, July 18, 2010

Spiritual Discipline



Minggu, 18 Juli 2010
Pembicara : Pdt. Nala Widya

Hari ini aku ingin membagikan ringkasan kotbah yang boleh kembali mengingatkan aku akan pentingnya disiplin rohani:) Thanx God for remind me...

Seringkali saat-saat ini kita dibingungkan mengenai apa yang boleh dan mengenai apa yang tidak boleh, baik di dalam dunia pendidikan, pekerjaan, bahkan mungkin keluarga kita. Apakah boleh bekerja di pabrik rokok, apakah boleh disemir, apakah boleh mengikuti fashion yang lagi trend pada saat ini, dan mungkin masih ada banyak lagi sejuta pertanyaan lainnya.
Ada beberapa sikap gereja dalam menanggapi kebingungan-kebingungan tersebut, antara lain:
  1. Bersikap seperti kepompong, alias menutup diri, mau dunia di luar seperti apapun,yang diurus hanya apa yang terjadi di dalam gereja, dan tidak mau tahu mengenai apa yang terjadi di dunia luar sana.
  2. Bersikap melawan (combating). Gaya hidup dunia dan teknologi dunia ini sudah semakin berkembang. Dari segi fashion, sekarang ini banyak yang suka menggunakan jeans, bahkan saat pelayanan pun menggunakan jeans, dan ada beberapa gereja yang mati-matian menentang hal tersebut. Demikian juga dari segi teknologi sekarang berkembang yang namanya 'HP suci' dan beberapa gereja pun memandang negatif akan hal tersebut.
  3. Bersikap kompromi dengan dunia. Mau hubungan seks bebas OK, mau menikah dengan sesama jenis juga OK, dsbnya...
Dalam hal ini bukan ingin menyalahkan atau membenarkan gereja tertentu, namun kadang gereja juga mengambil langkah yang kurang tepat dalam menyingkapi perkembangan dunia ini, kadang terlalu menutup diri dan hanya berkutat di dalam tanpa peduli apa yang terjadi di luar sana, ataupun kadang membuang tenaga dan waktu terlalu banyak untuk melawa n hal-hal yang bukan hal terutama untuk diperangi, bahkan bersikap terlalu kompromi pun bukanlah hal yang tepat untuk dilakukan, ada batasan-batasan di dalam Firman Tuhan dimana ada hal-hal yang memang tidak boleh dikompromikan.

Kisah Daniel mengajarkan kita bagaimana untuk bersikap bijaksana ketika kita hidup dalam dunia ini. Daniel ditawan di Babilon, dan Daniel harus melakukan beberapa hal berikut ini:
  • Belajar budaya Babilon
  • Belajar bahasa Babilon
  • Belajar gaya busana Babilon
  • Diganti namanya menjadi Belteshazzar yang artinya Baal menyertai
  • Menjadi kepala para ahli nujum di Babilon
Daniel mau untuk melakukan kesemua hal tersebut, namun ada hal-hal prinsip yang Daniel tidak mau lakukan yaitu:
  • Daniel tidak mau makan makanan dan minum anggur yang sudah dipersembahkan pada berhala
  • Daniel menolak untuk menyembah kepada patung yang telah dibuat oleh Raja Nebukadnezar
  • Daniel menolak untuk mentaati perintah yang telah dikeluarkan yang isinya melarang Daniel berdoa menaikkan permohonan kepada Allah
Dalam kehidupan ini, mungkin lingkungan kerja, lingkungan sekitar bahkan pekerjaan kita seakan tidak mendukung kita dalam hidup kekudusan, namun biarlah kita boleh belajar dari kisah Daniel yang walaupun lingkungan, bahkan pekerjaannya sekalipun tidak mendukungnya, Daniel tetap menarik garis batas mengenai mana yang boleh dan mana yang tidak boleh, mana yang berkenan di hadapan Tuhan dan mana yang menjadi kekejian di mataNya. Beberapa prinsip yang boleh menjadi pembelajaran kita adalah:
  1. Daniel membuat garis batas mengenai apa yang boleh dan mengenai apa yang tidak boleh dilakukan. Untuk mengetahui mengenai apa yang boleh dan tidak boleh tersebut ini tentunya tidak lepas dari Firman Tuhan. Jika kita tidak pernah membaca Firman Tuhan, bagaimana kita bisa tahu apa yang berkenan dan tidak berkenan bagiNya.
  2. Daniel memiliki disiplin rohani. 1 Timotius 4:7b-8, berbunyi "Latihlah dirimu beribadah. Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang". Kita harus melatih diri kita sedemikian rupa dalam beribadah, dan ibadah itu berguna dalam segala hal dalam hidup kita. Ketika kita berbicara mengenai latihan, hal tersebut tidak dapat lepas dari kata DISIPLIN untuk akhirnya bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Berbicara mengenai disiplin rohani, kita harus belajar disiplin dalam beberapa hal berikut:
  • Firman Tuhan
Manusia hidup bukan hanya dari roti saja, namun dari Firman. Kita HARUS belajar untuk disiplin dalam membaca firman Tuhan setiap harinya, agar kita juga dapat mengerti batasan-batasan yang HARUS berlaku dalam kehidupan kita
  • Doa
Seberapa banyak dari kita hanya berdoa di saat kita merasa ingin. Dikatakan doa adalah nafas hidup orang percaya. Belajarlah untuk kita boleh disiplin dalam berdoa setiap harinya, tentunya disiplin dalam doa ini tidak hanya berbicara doa makan, ataupun doa sebelum tidur, namun lebih menekankan pada komunikasi kita dengan Bapa di surga.
  • Puasa dan merendahkan diri
Puasa yang dilakukan tanpa merendahkan diri SAMA DENGAN DIET:) Ketika kita melakukan puasa, jangan lupa bahwa kita harus belajar untuk merendahkan diri. Puasa berguna untuk melatih diri kita menguasai kedagingan kita.
  • Praise and worship
Jangan pernah abaikan waktu ibadah kita ketika hari Minggu. Hari Minggu adalah hari sabat yang Tuhan telah sediakan bagi kita untuk kita boleh mempersiapkan diri kita membawa pujian, penyembahan dan persembahan kita bagiNya. Praise and worship memang tidak terbatas pada hari Minggu saja dan tidak terbatas di gereja saja, namun perlu diingat jangan menyepelekan hari Minggu untuk beribadah karena Tuhan telah memberikan waktu yang khusus bagi kita untuk boleh datang padaNya.
  • Saat teduh
Saat teduh adalah waktu yang kita sediakan untuk kita boleh memiliki waktu bersekutu secara pribadi dengan Tuhan. Paksa diri kita, sesibuk apapun kita untuk kita boleh memiliki waktu bersaat teduh.
  • Pertobatan
Dalam kehidupan kita tidak lepas dari yang namanya kesalahan/dosa. Latihlah diri kita untuk mengakui kesalahan kita, dan bertobat, baik itu di hadapan manusia maupun di hadapan Tuhan.
  • Berjemaat/komunitas
Komunitas dalam bergereja sangat penting untuk menopang pertumbuhan kita. Milikilah komunitas dan berbagilah suka dan duka dengan mereka.
Semoga renungan ini boleh jadi berkat untuk kita semuanya, dan kita boleh mengerti batas-batas mana yang boleh kita lakukan dan tidak serta memiliki disiplin rohani dalam kehidupan kita. Gbu all...

3 comments:

  1. Luar biasa, walaupun ini rangkuman kotbah, tapi suasana asli kotbah di gereja hadir bagi pembaca blog.

    ReplyDelete
  2. Anak dbridge yaa?
    Kangen sm ibadah di dbridge.. (perantau dari bdg :p)...
    hwhwhw.
    kangen denger ka nala kotbah :p.

    ReplyDelete