Mungkin ada di antara para pembaca yang bertanya, siapakah Yunus? dan mengapa judul artikel kali ini kuberikan judul Yunus dan diriku? Apa hubungan antara Yunus dan diri saya?

Lalu apa hubungannya antara kisah Yunus dan kisah diri saya? Saat ini saya sedang mengalami pergumulan pribadi dalam kehidupan kerohanian saya. Sangat ingin bagi saya untuk keluar dari situasi 'sulit' yang saya hadapi dan pindah ke tempat lain namun saya merasa Tuhan berkata ini belum waktunya. Sangat ingin bagiku memberontak dan melakukan apa yang menjadi keinginan saya. Namun jawaban yang saya peroleh dari Tuhan semakin hari semakin kuat saja. Tuhan memakai orang lain untuk boleh mengingatkan saya, Tuhan memakai renungan yang saya baca. Saya sampai sempat berkata, jika Tuhan tidak berkenan, saya pasti akan kembali ke tempat semula dan ada seorang teman yang mengingatkan saya 'Iya, Tuhan pasti mampu mengembalikan, namun saya akan seperti Yunus yang menolak mengerjakan apa yang jadi kehendak Tuhan'. Apakah saya harus menjadi seperti Yunus yang ditelan ikan dulu tiga hari baru menuruti apa yang menjadi kehendak Tuhan??? Beberapa hal yang boleh menguatkan saya untuk menghadapi ini semua adalah:
- Saya ingin didapatiNya setia sampai akhir, dan di akhir pertandingan kehidupan saya, saya boleh berkata 'Saya telah mengakhiri pertandingan yang baik, saya telah mencapai garis akhir dan saya telah memelihara iman'. Saya tidak mau menyerah sebelum pertandingan ini selesai. Sebuah pernyataan yang indah dari Steve Belmarsh yaitu 'No one will ever see me quit, because I simply won't, if I start something, I will finish it and do it well'
- Ibrani 10:36-37 berbunyi "Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu. Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada , tangpa menangguhkan kedatanganNya"
- Lukas 1:38, Maria berkata "sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanMu itu". Demikian juga dengan diri saya bukan. Saya ini hanyalah hambaNya dan saya harus menurut apa yang Tuan saya katakan.
Saya dapat sedikit memahami perasaan Yunus yang ingin memberontak kepada Tuhan ketika apa yang Tuhan inginkan tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Rasanya begitu sulit untuk menerima, lebih lagi melakukannya. Namun Yeremia 29:11 boleh menguatkan saya juga, bahwa tidak ada rancanganNya yang merupakan rancangan kecelakaan. Saya percaya, jika saya boleh berada dalam situasi ini, Tuhan memiliki rencana yang indah atas saya dan Dia yang akan memberikan saya kekuatan untuk saya boleh mengakhiri pertandingan iman saya, dan bahkan mungkin saya boleh dipakai olehNya untuk membawa perubahan^^.
Jadi bagi Anda sekalian yang saat ini mungkin menghadapi situasi yang sulit dan ingin lari dari kenyataan ini, percayalah Dia akan selalu ada bagi Anda dan akan memberikan kekuatan. Marilah kita mengakhiri pertandingan kita:) Gbu...