Tuesday, April 6, 2010

Tuhan T'lah Mengampuniku, Maka Aku...

Di hari paskah kemarin, aku sempat melihat status temanku yang berbunyi demikian "What is the meaning of Christ's cross for you?", dan salah satu jawaban yang menarik perhatian dan membuatku sedikit merenung dan berpikir adalah jawaban berikut "Means I must forgive others coz He's already forgiven me. Memaafkan itu luar biasa berat, tapi kalo ga mampu...malu sama Yesus, seberat-beratnya kita memafkan nggak mungkin lebih berat dari harus wafat disalib"



Aku bukan orang yang mudah marah sebenarnya, namun sifat yang kuakui cukup buruk dariku (dan baru kusadari juga:D) adalah ternyata sangat sulit bagiku untuk memaafkan orang lain. Sebenarnya aku mudah memaafkan kesalahan orang tersebut jika orang tersebut benar-benar berubah, namun jika orangnya sudah minta maaf tapi tetep ngejengkelin, susah buat diriku untuk mau menerimanya kembali, padahal firman Tuhan berkata ampunilah dan berdoalah bagi musuh-musuhmu. Wah, ternyata hal yang sangat sulit sekali untuk dilakukan...

Di hari jumat agung kemarin, aku melihat film 'Kisah Cinta Andrea' disana dikisahkan bagaimana Andrea bisa bersikap begitu baik terhadap majikannya, walaupun majikannya ini sudah jahat sekali sama dia. Ya, hal inilah yang masih sangat sulit kulakukan, ketika orang berbuat hal yang menjengkelkan, memfitnah, dan menyakitiku, otomatis yang terbesit di pikiran adalah marah, menjauhinya, terlalu sulit bagi diriku untuk tetap bersikap manis dan baik.

Hari ini aku kembali diingatkan tentang mengasihi orang yang bersalah kepada kita. Masih ingat dengan kejadian aku menabrak mobil orang lain??? (everything happen for a reason). Hari ini pemilik mobilnya menelponku, karena ingin mengirimkan kuitansi bengkel untuk kuganti uangnya, tapi tidak ada orang di rumah. Aku benar-benar salut dengan kebaikan ibu ini, sudah kutabrak mobilnya, ia tidak mengueluarkan omelan atau kemarahan sedikit pun, ia mencari sendiri bengkel untuk mereparasi mobilnya, dan bersedia ke rumahku untuk mengirimkan kuitansinya, PADAHAL seharusnya aku yang bertanggung jawab untuk mengurus semuanya itu. Yang terlontar dari mulut Ibu ini adalah beliau kasihan melihat kesibukanku dan tidak ingin menyulitkanku...Aku benar-benar tidak bisa berkata-kata...Seorang Ibu yang mobilnya telah kutabrak ini membawa berkat yang luar biasa bagiku. Lewat hal ini semakin menguatkanku untuk belajar mengampuni,mengasihi, dan tetap berbuat baik kepada orang-orang yang mungkin menjengkelkan hati kita.

Sebuah lagu yang menjadi penutup artikel ini yang mungkin dapat mengingatkan kita semua untuk kita boleh belajar memaafkan dan mengasihi orang lain. God bless U all....


Ketika hatiku t’lah di sakiti
Ajarku memberi hati mengampuni
Ketika hidupku t’lah dihakimi
Ajarku memberi hati mengasihi

Reff:
Ampuni bila kami
Tak mampu mengampuni
Yang bersalah kepada kami
Seperti hati Bapa
Mengampuni mengasihi tiada pamrih

No comments:

Post a Comment