Monday, December 10, 2012

The Ultimate Gift

Ketika kita mendengar kata 'The Ultimate Gift', hadiah apakah yang terlintas di pikiran kita? Ipad? Mobil? Rumah? atau mungkin hadiah-hadiah mewah lainnya yang mungkin pernah kita terima? Ada sebuah film yang memiliki pesan moral yang sangat baik berjudul "The Ultimate Gift". Sebuah quotes menarik tertulis di vocer film tersebut berbunyi demikian "Life is how you live it, not how you spend it".

Saya berpikir kutipan tersebut mungkin muncul karena banyak orang di dalam hidup ini hanya berkutat pada bagaimana menghabiskan hidupnya dan bersenang-senang namun tidak pernah memiliki suatu makna atau  hal yang berarti dalam hidupnya. Hal ini pula yang dialami oleh Jason Steven yang merupakan pemeran utama dalam film 'The Ultimate Gift'.

Jason Steven lahir dalam sebuah keluarga yang kaya raya dan selama ini ia hanya mengisi hari-harinya dengan berfoya-foya dan bersenang-senang dengan kekayaan dan teman-teman yang ia miliki. Sampai pada suatu hari kakek dari Jason yang bernama "Red Steven" meninggal dunia dan memutuskan untuk memberikan warisannya kepada Jason. Namun tidak semudah itu si Jason mendapatkan warisannya, untuk memperoleh seluruh warisan dari kakeknya, Jason harus melewati beberapa tahap.


Gus
Jason dan Gus ketika di Bandara
Tahap pertama, Jason harus bekerja di Texas. Suatu hal yang belum pernah dilakukan oleh Jason sebelumnya tentunya. Di Texas, Jason bertemu dengan Gus dan Jason diminta untuk membuat semacam pagar di tanah kosong yang dimiliki oleh keluarga Steven.



Pada awalnya Jason mengeluh dan hanya mengerjakan pekerjaannya dengan asal-asalan. Ketika tiang-tiang telah terpasang, Gus mencoba kekuatan dari tiang yang telah terpasang tersebut dengan menarik tiang-tiang tersebut dengan mobilnya dan akhirnya robohlah semua tiang-tiang yang telah terpasang tersebut. Pada hari-hari berikutnya, Jason kembali bekerja, kali ini ia bekerja dengan lebih giat dengan harapan ia akan menerima warisan yang sangat besar dari kakeknya dan tanpa ia sadari ia telah memasang tiang-tiang tersebut dengan kokohnya dan untuk jarak yang cukup panjang. Tanpa Jason sadari inilah hadiah pertamanya dari sang kakek, yaitu "The Gift of Work". 

Tahap pertama telah dilalui oleh Jason, namun ternyata ia masih harus melewati tahap selanjutnya untuk mendapatkan warisan dari sang kakek. Untuk tahap kedua ini, syarat yang diajukan seharusnya cukup mudah, Jason hanya perlu membuktikan bahwa ia memiliki teman yang sejati. Seluruh harta, rumah, credit card milik Jason disita oleh pengacaranya. Dan hasilnya semua teman-temannya menghilang satu persatu seiring dengan menghilangnya harta dari Jason. Karena tidak memiliki tempat tinggal, si Jason akhirnya harus tidur di kursi sebuah taman. Di sana awal pertemuan Jason dengan Emily dan Alexia (Ibu dari Emily) yang akhirnya menjadi sahabat sejati Jason. Hal kedua yang dipelajari oeh Jason adalah "The Gift of Friend".

Jason duduk di taman karena rumahnya disita

Jason dan Emily

Jason akhirnya mengetahui Emily ternyata mengidap penyakit kanker, dari hal tersebutlah karakter dan perjalanan hidup Jason mulai berubah.Selain kedua hadiah tersebut, masih ada tahapan-tahapan lainnya yang harus dilalui oleh Jason dan semuanya merupakan sebuah perjalanan hadiah terindah yang diterima oleh Jason. Di akhir film ditampilkan 11 hadiah yang telah diterima oleh Jason dalam perjalanannya mendapatkan warisan dari sang kakek. Kesebelas hadiah tersebut adalah:
  • The gift of work
  • The gift of friends
  • The gift of learning
  • The gift of problem
  • The gift of laughter
  • The gift of giving
  • The gift of gratitude
  • The gift of dream
  • The gift of a day
  • The gift of loving
  • The gift of family
  • The gift of money 
Bagaimana akhir kisah dari Jason, Alexia dan Emily? Apakah Jason pada akhirnya mendapatkan warisannya dari sang kakek? Sebuah film yang saya sangat rekomendasikan untuk ditonton dan saksikan akhir dari kisah tersebut yang begitu menggugah hati kita.

Saya yakin dalam kehidupan yang kita jalani saat ini, masing-masing di antara kita telah menerima hadiah-hadiah terindah namun seringkali kita tidak menyadarinya dan tidak menganggapnya penting dalam kehidupan kita dan bahkan seringkali kita mengeluh akan 'hadiah' yang telah kita terima tersebut padahal 'hadiah-hadiah' tersebut jauh lebih tinggi nilainya daripada uang dan harta benda. Salah satu hal yang menjadi pembelajaran penting dari film tersebut adalah ""Life is how you live it, not how you spend it". Hidup tidak hanya sekedar menghabiskan waktu yang kita miliki, namun lebih kepada menyadari apa dan siapa yang boleh kita miliki, mensyukuri semua yang boleh miliki dan alami dan berbagi hidup kita sehingga kita boleh bermakna bagi orang lain. So, Have you live your live?