Thursday, September 29, 2011

At The End of Our Life

Pada hari Kamis, 29 September 2011 kemarin terjadi sebuah kecelakaan lalu lintas yang merenggut nyawa seorang adik kelasku di Teknik Kimia. Kronologi kecelakaannya adalah ada sebuah bis yang melanggar marka jalan, dan melawan arus dan tidak sempat mengerem sampai akhirnya menabrak mobil adik kelasku ini. Melihat facebooknya, beberapa teman, dosen, sahabat tidak menyangka kepergiannya yang begitu cepat. Entah kebetulan atau tidak, namun beberapa hari yang lalu ia sempat menuliskan status "Hanya tiga kata, thank you God". Beberapa orang merasa bahwa mungkin ini adalah sebuah 'pertanda'. Beberapa pelajaran yang kuambil dari kejadian ini adalah:

  • Kita tidak pernah mengetahui kapan akhir hidup kita. Namun bagi diriku yang terpenting adalah aku dapat mewujudkan 2 Timotius 4:7 di akhir hidupku. "Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik , aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman". Jangan sampai ketika kita sudah berusaha hidup sebaik mungkin, namun karena masalah/ sesuatu hal yang lain kita menyerah di akhir hidup kita. Melihat beberapa comment sahabat adik kelasku (alm. Eric Indrawan) di facebooknya, aku tahu dia telah menghari pertandingannya dengan baik, dan dia telah menjadi sahabat yang terbaik bagi orang-orang di sekelilingnya.

  • Drife Safely. Seringkali orang-orang mengendarai mobil/motornya seenaknya sendiri, dan tidak memperhatikan keselamatan orang lain. Ketika orang sudah menyetir dengan hati-hati dan sesuai peraturan pun kadang tidak terhindarkan dari kecelakaan, APALAGI mereka yang menyetir dengan ugal-ugalan, selain membahayakan diri mereka sendiri, mereka juga membahayakan nyawa orang lain. Marilah kita belajar menaati peraturan lalu lintas yang ada, tidak ngebut dan tidak seenaknya sendiri ketika di jalan.


Kecelakaan lalu lintas yang merenggut nyawa adik kelasku ini cukup membuatku merenung dan berpikir, "Life is Unpredictable", berusahalah lakukan yang terbaik karena kita tidak akan pernah tahu kapan waktu kita tiba. Pernah terpikir olehku, ketika diriku 'pulang' ke negeri nun jauh di sana, akankah orang akan merasa kehilangan ataukah justru mereka merasa bahagia? Yang pasti selama aku boleh menginjak bumi ini, aku ini boleh menjadi berkat bagi sesamaku^^ Bagaimana dengan dirimu? Syukurilah hidup ini dan berilah yang TERBAIK yang bisa kau lakukan! God Bless You...