Sunday, August 2, 2009

How We Look at Ourself, Determine Our Life

Saya tidak tahu apakah judul yang saya berikan ini betul secara grammar:) namun inti cerita dari artikel ini adalah mengenai bagaimana cara pandang kita terhadap diri kita akan menentukan apa yang akan kita lakukan dan bagaimana perlakuan orang lain terhadap diri kita.

Ketika kita memandang negatif diri kita, merasa bahwa diri kita ini tidak memiliki kelebihan apa-apa, bisanya hanya bisa menyusahkan orang lain, tidak ada yang sayang pada diri kita, maka kita akan cenderung merasa bahwa diri kita tidak dapat berbuat apa-apa, merasa apa yang kita lakukan selalu salah, dan tidak ada gunanya bagi kita untuk hidup di dunia ini. Manusia ini memang mahluk yang sangat kompleks, pernah saya menilai seseorang itu hidupnya sangat sempurna, memiliki kekayaan, kecantikan, keluarga yang bahagia, namun di balik semuanya itu tetap saja ia merasa ada yang kurang, merasa tidak cantik, tidak ada yang menyayanginya. Susah memang manusia itu, saya pasti bingung jika saya menjadi Tuhan (untungnya saya bukan Tuhan:D). Ketika manusia dianugrahkan tubuh yang lengkap, bisa bersekolah, mempunyai keluarga, tetap saja ada yang ia keluhkan baik itu tentang fisiknya yang merasa tidak ganteng/cantik, tentang keadaan keuangan, maupun tentang kehidupan pribadinya. Jika kita mau meluangkan waktu kita sejenak dan melihat diri kita, ketika kita telah dianugerahi tubuh yang lengkap maka kita patut bersyukur atas semuanya ini, hidung yang masih bisa bernafas, tangan yang masih bisa bekerja, mata yang bisa melihat luar biasanya alam ciptaan Tuhan ini, kaki yang bisa berjalan, mulut yang bisa berbicara, jantung yang masih berdetak, dan begitu banyak hal luar biasa yang Tuhan telah anugerahkan atas tubuh kita ini. Jika kita tergolong orang yang mengalami ketidaksempurnaan dengan tubuh kita sekalipun, kita seharusnya masih bisa menghargai bahwa ada waktu yang Tuhan percayakan kepada kita untuk kita boleh hidup di dunia ini dan menjalankan tugas dan maksud mulia Tuhan atas diri kita, ada darah yang mengalir di dalam tubuh, ada jutaan syarat di dalam tubuh ini yang bekerja, jantung yang selalu berdetak dan masih ada seribu satu hal untuk tetap bersyukur. Lebih lagi mungkin ketika menghadapi penyakit atau kematian sekalipun, setidaknya kita telah diijinkan Tuhan untuk menikmati kehidupan di dunia ini. Salah seorang tokoh yang cukup memotivasi saya untuk bersyukur adalah Nick Vujicic. Berikut adalah gambarnya.


Sekilas kita melihat Nick adalah seorang pria yang sangat tampan, dan wajahnya menunjukkan bahwa ia bahagia, senyum yang sangat tulus bukan? Namun tahukah kalian bahwa Nick juga memiliki kekurangan dalam hidupnya?tapi yang luar biasa adalah bagaimana cara Nick melihat dirinya, dan tidak memandang bahwa kekurangan atau kelemahan diri yang ia alami sebagai hambatan untuk terus maju dan melakukan hal-hal yang luar biasa.

Apa Pendapat kalian ketika melihat gambar-gambar tersebut?Pria yang luar biasa bukan?Seorang pria yang berhasil menilai gambar dirinya secara positif dan tidak menyerah dengan kelemahan tubuh yang ia alami, bahkan ia mampu berenang dan berselancar. Bagaimana dengan kita yang mungkin memiliki tubuh yang sempurna ini?Apakah kita merasa malu dengan diri kita?merasa diri kita adalah mahluk yang seharusnya paling dikasihani oleh seluruh dunia? Bandingkan kisah Nick ini dengan seorang wanita cantik bernama Anna Carolina.

Apa pendapat kalian mengenai gadis muda yang cantik ini?Tubuh yang sempurna dan wajah yang cantik bukan? Namun sayangnya Anna Carolina bukanlah seseorang yang mampu memandang dirinya secara positif, tubuh yang sempurna, kecantikan dan harta yang ia miliki tidak membuatnya merasa cukup. Ia tidak merasa cukup percaya diri akan dirinya, ia berusaha diet mati-matian sampai akhirnya ia terserang anorexia nervosa dan meninggal muda terkena penyakit tersebut. Berikut adalah gambar dari Anna ketika ia sudah semakin kurus.

Hari ini kalian telah belajar 2 orang pribadi, Nick dan Anna. Nick adalah seseorang yang dilahirkan dengan ketidaksempurnaan atas tubuhnya, tanpa lengan dan kaki, namun ia tidak mau menyerah dengan keterbatasan yang ia miliki, ia bahkan bisa beraktivitas layaknya orang normal, berenang, berselancar dan yang lebih hebat lagi ia telah berkeliling dunia dan menjadi motivator bagi orang-orang. Sedangkan Anna, seseorang yang dilahirkan dengan tubuh yang sempurna, dengan kecantikan yang ia miliki, memiliki pekerjaan sebagai model yang terkenal di usianya yang muda, namun sayang hidupnya berakhir karena ketidakpercayaan dirinya.

Bagaimana dengan hidup kita?manakah yang akan kita pilih?selalu bersyukur atas hidup yang boleh kita jalani dan apa yang boleh kita terima ataukah kalian akan memilih selalu melihat "rumput tetangga yang selalu lebih hijau" dan tidak pernah mensyukuri apa yang sudah kita alami saat ini? Pilihan kalian akan menentukan hidup seperti apa yang akan kalian jalani:) God bless u!